Kamis, 05 November 2015

Teknologi Digital dan Kebudayaan

"Dalam buku ini, terdapat pula penelitian yang lokusnya adalah Indonesia. Bart Barendregt dengan esai 'Diverse Digital Worlds' mengurai penggunaan media sosial di Indonesia. Ia menemukan bahwa aktivitas 'menggoda' (flirting), bercakap-cakap, dan mengeluh (complaining) tentang pemerintah di media sosial, jauh lebih tinggi di Indonesia dibandingkan dengan banyak negara lain."

Membaca

"Yah, koran ayah mana?" tanya Aksara, pekan lalu, ketika saya ajak ke Jakarta.

Kritik = Haters

"Jangan bisanya hanya mengkritik pemerintah. Kalau mau mengkritik, lakukan dengan bijak. Berikan tawaran solusi."

Pemimpin yang Lemah

Sulit memang mengkritik pemimpin yang lemah. Kelemahannya sudah cukup membuat banyak kritik jadi terasa menghinakan. (Tarli Nugroho)

Hobi

Bahkan ketika Subuh jatuh di pelataran hotel ini, ketika embun mulai rontok, tak ada sedikit pun rasa dingin sanggup menempel di kulit.

TBC

Pertama-tama, saya mau bilang bahwa ini adalah pertanyaan dan bukan pernyataan. Saya bukan sedang sok tahu, melainkan mengutarakan kebingungan saya terkait sekelompok polisi berkaos yang 31 Oktober lalu membubarkan aksi buruh.

Rabu, 04 November 2015

Sampah

"Ahok: Orang Tahunya Gubernur Jakarta Bodoh Urus Sampah".

#‎hatespeech‬

Anda yang mengira pasal-pasal karet UU ITE atau aturan anti ‪#‎hatespeech‬ lainnya akan menjerat posting-posting SARA, atau melindungi patron politik Anda dari hujatan, think again.

Jurnalis Mancanegara

Neil Bonner dan Ribka Prosser dijatuhi hukuman dua bulan dan 15 hari penjara, persis dengan masa kurungan mereka di penjara Batam selama ini dan bisa bebas dalam waktu dua hari. Mereka diadili dan divonis hakim karena hanya bervisa turis. Tanpa izin/visa jurnalis, kerja jurnalisme adalah kejahatan!

Kretek

Seorang bekas menteri keuangan pernah menjelaskan, persaingan bisnis dan ekonomi global memang punya logikanya sendiri yang sulit dimengerti. Dan ketika logikanya dipahami, yang muncul adalah kengerian-kengerian yang bisa membunuh ekonomi sebuah negara sebab yang terlibat merontokkannya ternyata adalah juga orang-orang tertentu di negara yang ekonominya sedang dirontokkan. Kelompok anti-tembakau, tentu boleh saja berkampanye setiap saat dan itu sah-sah saja, tapi mestinya mereka juga paham, kampanye yang mereka suarakan adalah bagian dari persaingan bisnis dan ekonomi dunia. (Rusdi Mathari)