Rabu, 23 September 2015

Sinetron yang Sedang Meroket

Sesudah "Tukang Bubur Naik Haji", sinetron yang sedang meroket ratingnya dalam satu semester terakhir adalah "Tukang Kritik Jadi Komisaris". (Tarli Nugroho)

Cakar Ayam

Dua tahun silam, sewaktu pemerintahan SBY memutuskan membeli pesawat kepresidenan, Fadjroel Rachman adalah orang paling keras yang mengritik. Dia menyampaikan sejumlah alasan. Mulai dari yang disebutnya sebagai alokasi uang negara yang tidak efektif dan tidak efisien, pemborosan uang negara di tengah langkanya perhatian terhadap kebutuhan dasar rakyat, jutaan rakyat tanpa pendidikan, tanpa pekerjaan, tanpa perumahan, tanpa jaminan kesehatan, tanpa infrastruktur publik yang layak, dan lain-lain.

Selasa, 22 September 2015

Krisis

Bahasa merumuskan kekuasaan, kekuasaan merumuskan bahasa, tapi eufimisme bukanlah gejala linguistik melainkan gejala kekuasaan. Lalu hari ini, Presiden Jokowi meminta agar berhati-hati menyebut krisis ekonomi karena menurutnya, yang terjadi adalah perlambatan ekonomi. Dia benar, terutama bila kau ingat, pada suatu masa kita pernah pula diminta untuk menyebut gelandangan sebagai tuna wisma, pelacur sebagai tuna susila, miskin dan melarat sebagai pra-sejahtera. ‪#‎selasabahasa‬ (Rusdi Mathari)

Membaca vs Menonton

Tadi kami membuat survey kecil-kecilan di kuliah umum yang dihadiri seratusan mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG), ihwal sumber informasi dan pengetahuan.

Seorang Bayi Serigala

Seorang bayi serigala telah lahir di Roma. Di sekian musim yang berat bagi AS Roma, kadang menyempil satu dua pertanyaan pahit dari para fans: Siapa penerus il capitano Roma? Totti sudah menua. Tahun depan diperkirakan dia akan menggantung sepatu. Tentu saja ban kapten akan dikenakan oleh De Rossi, yang sering berseloroh, "Saya adalah kapten pengganti seumur hidup."

Kaliurang

Aku berdiri di halaman sebuah rumah yang berbatu di Kaliurang, menyaksikan kembang-kembang boegenville yang kering diseret angin ke mulut perigi yang tak berair. Aku seperti mendengar rima. Serupa suaramu saat kita bersanggama di bawah palma merah. Angin dan daun-daun kering di Kaliurang memang bukan bencana, tapi di halaman rumah yang berbatu sore ini, aku melihatmu berlari dari hutan basah yang terbakar.

Senin, 21 September 2015

Agenda Setting

Salah satu teori yang paling populer untuk membaca media adalah Agenda Setting. Kalau dirangkum, saripati teori ini bilang bahwa media selalu berjalan dengan kepentingannya sendiri. Kepentingan ini yang menentukan bagaimana sebuah peristiwa diberitakan, isu apa saja yang ditonjolkan atau ditutupi, dan seterusnya.

Iwan Fals dan Slank

Di saat-saat seperti sekarang inilah, dulu Iwan Fals atau Slank produktif mencipta lagu yang menyuarakan kata hati orang banyak. Kapan bikin single atau album lagi, Mase? (Tarli Nugroho)

Karpet Merah

Menyusul negara Eropa lain, pekan ini Prancis dan Rusia melarang produksi pangan lewat benih rekayasa genetik (GMO) yg dipopulerkan Monsanto. Monsanto hanya satu dari enam perusahaan multinasional yg menguasai pasar pangan dan pertanian dunia, termasuk penjualan pupuk pestisida. Di Indonesia, Monsanto justru diberi karpet merah, menggandeng Bank BRI, membungkus kredit pertanian dg benih GMO + pestisida perusak tanah. ‪#‎haritani‬ (Farid Gaban)

Karst dan Semen

Bentukan alam gunung karst (kapur/lempung) punya peran penting dalam tata air: terdiri atas bukit, gua serta sungai-sungai bawah tanah. Itulah alasan terpenting mengapa petani Rembang menolak pembangunan pabrik semen yg menambang bukit karts; khawatir kehilangan sumber air. Sementara warisan karst Gunung Sewu di Jawa Selatan dilestarikan dan dinobatkan jadi geopark dunia, bentang karts di Jawa Utara dirusak. Coba tonton "Samin vs Semen" karya Dandhy Dwi Laksono dan Suparta Arz. (Farid Gaban)