Selasa, 01 Maret 2016

Sok Pintar


Si Goblok Tapi Sok Pintar ini kembali memamerkan kedahsyatan kegoblokannya! Komunitas Kretek, Membunuh ID, Alfa Gumilang, Puthut Ea, Bilven Sandalista, Jibal Windiaz, Daru Supriyono, Nanda Pane, Roby Fuzi
Dikirim oleh Saut Situmorang pada 1 Maret 2016

Sastra, Hobi, Profesi

Begitulah yang akan terjadi dan terus akan terjadi kalok Sastra itu cumak dianggap Hobi bukan Profesi profesional dan menulis Karya Sastra cukup dengan bermodal Bakat Alam dan Hayalan doang ‪#‎TereLiye‬ (Saut Situmorang)

Kenapa Ada Angin?

"Kenapa ada angin?
Agar orang-orang tahu ada udara di sekitarnya."
Kenapa ada kentut?

Goblok

Orang Goblok macam di bawah ini (bukunya diterbitkan Gramedia!) mana tau kalok PKI adalah parpol pertama yang berani makek nama "Indonesia" di zaman penjajahan Belanda dan parpol pertama yang berani memberontak terhadap pemerintah kolonial Belanda tersebut! (Saut Situmorang)

*Paham

Saya mulai menulis di koran-koran sejak SMA, saat kuliah, masuk kampus perubahan, yang dipenuhi banyak aktivis kelas berat (baiklah, akan saya sebut saja, kuliah di UI), saya menemukan banyak pemikiran2 baru yang tidak pernah saya dengar sebelumnya. Juga buku2 yang tidak pernah saya baca sebelumnya.

Blunder Tere Liye

Indonesia itu merdeka, karena jasa-jasa tiada tara para pahlawan--yang sebagian besar diantara mereka adalah ulama-ulama besar, juga tokoh2 agama lain. Orang-orang religius, beragama.

Senin, 29 Februari 2016

Jakarta

Menyusul Jokowi, beberapa pejabat daerah dibujuk/tertarik menjadi Gubernur Jakarta (Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo) sebelum masa jabatannya usai. Godaan dan alam pikir Jakarta-centris begitu dominan. Juga kecenderungan jalan pintas dlm politik. (Farid Gaban)

Rabu, 24 Februari 2016

Pelacur Kalijodo

Jurnalis: Mbak, minta komentarnya. Kalau digusur, nanti bagaimana?

PSK: Ya paling nyari tempat baru.

Senin, 08 Februari 2016

Jurnalisme, Metafora

Ketika Cristiano Ronaldo disorot kehidupan pribadinya, kita tidak hanya disuguhi kehidupan pribadi seorang pesohor, tetapi juga bagaimana kehidupan pemain sepakbola telah berubah. Ketika kita melihat sorot mata kecewa Lionel Messi, kita memahami bahwa itu tidak sekadar sorot mata satu orang. Ia mewakili kekecewaan orang banyak di sebuah negara, yang merindukan hadirnya dewa baru dalam sosok yang dijuluki “Si Kutu” untuk memberi mereka piala dunia.

Jumat, 05 Februari 2016

Meregang Nyawa

Jurnalisme mengenal pemakaian bahasa yang ekspresif. Tujuannya adalah untuk menimbulkan stimulus dalam alam pikiran audience yang memungkinkan si audience memberikan perhatian lebih dan menangkap pengertian suatu/beberapa kata secara lebih cepat dan lebih jelas. Bahasa yang ekspresif tidak dimaksudkan untuk membesar-besarkan kenyataan, tidak untuk menimbulkan sensasi, apalagi untuk membiasakan diri dengan bahasa yang “tidak berperasaan”.