Rabu, 28 Oktober 2015

Blog

Bertahun lalu, seorang wartawan mengusulkan ke sebuah organisasi yang menaungi para wartawan, agar mengakui penulis blog sebagai wartawan jika memenuhi prinsip dan kaidah jurnalistik. Usulan tersebut ditolak. Beberapa tahun kemudian, ketika beberapa blog di luar negeri mulai mencuat sebagai media alternatif, dan para bloger diakui sebagai wartawan, barulah organisasi wartawan tersebut mengakui blog sebagai media massa, dan bloger sebagai bagian dari wartawan.

Belum lama ini, wartawan yang sama mengusulkan kepada organisasi yang sama, agar mengakui Facebook sebagai media massa, dan orang-orang tertentu yang serius mengunggah kerja mereka di dinding Facebook diakui sebagai wartawan, asal sesuai prinsip kerja jurnalistik. Usul itu ditolak lagi. Tapi saya yakin, tak lama lagi mereka akan mengakuinya.

Beberapa orang memang berpikir melampaui zaman mereka. Tapi bukan itu poin saya, betapa sebagian besar orang tak percaya dengan buah pikir anak bangsa sehingga harus menunggu 'konfirmasi' dari luar negeri (baca: Barat), dan tetap bangga bahwa profesi tertentu hanya layak dikukuhkan jika terintegrasi dengan kapital besar.

Cukup menyedihkan, saya kira.

(Puthut E.A.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar