Kamis, 15 Oktober 2015

Pertemuan

Siang tadi, kembali Facebook telah mempertemukan saya dengan teman-teman baru yang unik dan luar biasa. Kali ini adalah dengan tiga orang ini. Pertama, paling kiri, adalah seorang insinyur elektro yang kemudian murtad belajar ekonomi di TU Delft dan lalu menjadi dosen ekonomi di Universitas Telkom, Bandung. Fotonya pernah saya unggah beberapa waktu lalu. Ia adalah Mas Rihan Handaulah.


Di sampingnya, lelaki baik hati yang telah menghadiahi saya lima buah buku siang tadi, adalah insinyur planologi yang juga memutuskan untuk murtad belajar ekonomi. Dia kini adalah peneliti di CORE Indonesia, sebuah lembaga riset dan konsultan terkemuka yang dipimpin oleh Dr. Hendri Saparini. Ia adalah Mas Adhamaski Pangeran.

Lalu, perempuan yang duduk persis di samping saya, tak lain adalah Mbak Maulida Sri Handayani. Santriwati di Sekolah Pascasarjana STF Driyarkara ini saya kira akan menjadi filosof perempuan yang menjanjikan, sesudah generasi Toety Herati dan Karlina Supeli. Ia kini adalah aktivis perempuan yang 'concern' pada sejumlah isu penting kebijakan publik. Siang tadi ia menghadiahi saya bingkisan yang juga tak kalah menarik, yaitu 'pengakuan dosa' karena sudah mendukung Jokowi dalam Pilpres tahun lalu (qi qi qi qi, tetep).

Berawal dari tegur sapa di lini masa, Facebook telah berjasa memfasilitasi obrolan hangat di dunia nyata ini, yang berlangsung di bilangan Senayan, siang tadi.

(Tarli Nugroho)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar