Jumat, 06 November 2015

Kritik

Periode lalu, di Yogya ramai bertebaran mural dan poster bergambar Boediono dengan tulisan "Antara Ada dan Tiada". Periode terakhir pemerintahan Yudhoyono juga ditandai oleh meluasnya istilah "Negeri Autopilot".

Lalu, masih ingat meme "404 Not Found Error" ketika seseorang mengetikkan entry "presiden" di mesin pencari dua tahunan silam?!

Semua itu adalah bentuk kritik terhadap absennya pemimpin dan kepemimpinan di tengah berbagai persoalan sosial, politik, ekonomi dan hukum yang jadi sorotan publik. Meski melibatkan gambar vulgar Boediono dan nama verbal Yudhoyono, tidak ada tanggapan yang secara bodoh berusaha mem-framing bahwa kritik itu bersifat personal dan berisi pembunuhan karakter.

Tapi kritik yang sama ternyata bisa mendapatkan framing yang berbeda ketika melibatkan nama "Jokowi". BEM-KM UGM yang menggelar lomba mural "Indonesia Tanpa Jokowi" kini ramai mendapat kecaman. Lucunya, para pengecamnya bukanlah kalangan mahasiswa, melainkan para alumni UGM yang dalam Pilpres tahun lalu dikenal sebagai relawan dan pendukung Jokowi.

Bagi saya, tak ada yang lebih menggelikan daripada alumni-alumni UGM yang kemudian terlibat menyebarkan kampanye "UGM Tanpa BEM".

Beraninya kok cuma mengkritik mahasiswa?!

Ck ck ck ck...

(Tarli Nugroho)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar