Rabu, 18 November 2015

Parlemen

Ada sudut pandang menarik yang disampaikan Margarito Kamis dalam diskusi ILC semalam, yaitu bahwa Freeport pertama kali masuk ke Indonesia melalui pintu kekuasaan eksekutif yang tidak dikontrol oleh parlemen, karena ketika itu lembaga tersebut dibuat tidak berfungsi.

Di luar isu keberadaan oknum legislator yang turut bermain di belakang usaha perpanjangan kontrak Freeport, yang tentu saja bukan merupakan gambaran atas bagaimana seharusnya peran parlemen dalam persoalan tersebut, kita tentu berharap agar isu itu tak menggiring kita pada posisi untuk menisbikan peran parlemen yang pada akhirnya akan membuat lembaga tersebut kembali tak berfungsi dalam isu penting tadi.

Sebaliknya, para anggota parlemen juga harus menunjukkan mutu dan integritasnya, agar publik tak makin kehilangan kepercayaan terhadap lembaga parlemen.

(Tarli Nugroho)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar