Selasa, 17 November 2015

Politainment PTF

Peer kita dalam waktu dekat ini adalah menemukan perbedaan antara "dicatut" dengan "ditugasi". Begitulah kompleksitas rezim hari ini. Dulu kita hanya mengenal istilah matahari kembar di dapur kekuasaan. Sekarang, ada matahari kembar, matahari tersembunyi, plus matahari pajangan, yang masing-masing punya sinar dan bayangannya sendiri.

Revisi PP 77/2014 yang sebelumnya ngotot diajukan eksekutif c.q. SS untuk memperpanjang PTF sudah pasti mentok, karena perpanjangan itu butuh revisi UU juga. Nah, inisiatif perubahan UU No. 4/2009 tentang Minerba kini dipegang oleh legislatif, dan sejauh ini tanpa pengawasan. Ini yang harus diawasi, jangan sampai revisi UU tersebut hanya untuk mengakomodir perubahan sebagaimana yang dikehendaki oleh revisi PP 77/2014 atas agenda PTF tadi.

Sepertinya banyak orang lupa bahwa MS yang jadi direktur PTF itu adalah mantan wakil kepala BIN. Jadi, kalau ada soal rekam-merekam, mereka memang ahlinya.

Hanya, jangan terlalu asyiklah bergosip, lalu sampai kehilangan poin dan peta permainan. PTF jelas butuh untuk menyederhanakan jumlah player dalam proses renegosiasi, untuk menekan ongkos yang harus mereka keluarkan. Gosip ala SS ini adalah bagian dari itu.

Setidaknya, meski ada sejumlah nama dalam transkrip, yang jadi sorotan terlokalisir di SN, lalu paling banter ke J. Sementara L, tetap saja kinyis-kinyis, seperti J satunya lagi. ‪#‎efekmigrain‬

(Tarli Nugroho)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar