Kamis, 12 November 2015

Pascakolonialisme

Terlalu banyak orang yang mabuk dengan pascakolonialisme (Said). Apa-apa disebut sebagai orientalisme. Akhirnya sulit menempatkan sesuatu secara obyektif, sebab belum apa-apa fenomena ditangkap dengan radar tafsir curiga [kalau baru dengar, ini bukan istilah karangan saya ya, cek Ricoeur]. Belum apa-apa, kita memposisikan diri sebagai si timur menghadapi si barat. Belum apa-apa, kita menempatkan "mereka sebagai penjajah" dan "kita sebagai terjajah". Padahal, kondisi pascakolonial Indonesia sungguh tak biasa. Apakah kita akan tetap memaksa membaca dengan pisau pascakolonialisme sehubungan Nanggroe Aceh, Timor Leste, dan Papua? (Maulida Sri Handayani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar