Rabu, 02 Desember 2015

Uang Ngopi

Kasus Gatot yang memberi uang ngopi untuk Rio menimbulkan banyak komentar: uang ngopi kok 200 juta, masuk akal kah?

Gatot dan Rio harus diproses hukum karena itu menyangkut soal jabatan dan uang negara (yang itu artinya adalah uang rakyat). Tapi saya mau sedikit berbagi soal apakah uang ngopi 200 juta itu masuk akal atau tidak. Berdasarkan pengalaman saya.

Bagi And yang pernah bekerja di sebuah perusahaan dengan jabatan tertentu, tentu akrab dengan istilah anggaran 'T & E'. Kepanjangannya ada dua. Ada yang menerjemahkan sebagai 'Travel & Expenses', dan ada yang menerjemahkan sebagai 'Travel & Entertainment Expenses'. Mudahnya, itu biaya untuk perjalanan dan ngopi.

Di dalam manajemen keuangan perusahaan tertentu, anggaran T & E ini bahkan nomor dua setelah gaji. Supaya mudah begini gambarannya:

Kalau dalam sehari Anda rapat dengan dua pihak yang berbeda, dan rapat itu diadakan tidak di dalam kantor, tentu Anda sebagai pihak penjamu akan membayar biaya tersebut. Misalnya Anda rapat di sebuah kafe di Jakarta, yang harga secangkir kopinya 40 ribu, harga air mineralnya 10 ribu. Belum kudapan. Belum pajak. Maka rerata tiap kepala yang Anda ajak rapat habis 100 ribu. Kalau jumlah orang yang Anda ajak rapat 5 orang itu artinya minimal Anda bayar 500 ribu. Kalau dalam sehari ada dua rapat berarti 1 juta. Itu belum kalau diselingi makan. Itu belum kalau ngopinya diganti minum wine.

Jadi dalam sehari aktif, Anda bisa saja mengeluarkan uang sebesar 1 juta sd 2 juta. Kalau sebulan berapa? Kalau setahun berapa?

Di posisi tertentu seperti misalnya humas atau direktur yang berurusan dengan pihak eksternal, anggaran T & E Anda bisa jauh di atas gaji Anda. Soal sistemnya, tiap perusahaan berbeda. Ada yang pakai pagu misalnya dipatok sehari 1 juta, ada yang pakai model reimburse (nota ditagihkan ke kantor), ada yang Anda dikasih kartu kredit lalu semua tagihan di sana (tentu sesuai dengan peruntukannya) akan dibayar oleh kantor.

Jadi apakah uang ngopi 200 juta itu masuk akal? Masuk akal jika untuk satu tahun. Bahkan untuk orang seperti Mas Kokok Herdhianto Dirgantoro saya yakin anggaran Entertainment-nya sebulan di atas 50 juta. Kalau setahun berapa? Masuk akal kan...?

(Puthut E.A.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar