Kamis, 27 Agustus 2015

Menjual Negara

Persaingan Jepang dan Tiongkok memanas dlm proyek kereta supercepat Jakarta-Bandung (Lihat berita di bawah). Jepang mengajukan tawaran lebih menarik: waktu pengerjaan lebih cepat, tapi tanpa didahului kajian ekologi-sosial (amdal). Waktu pengerjaan Tiongkok juga tanpa kajian amdal. Seperti sudah saya duga, Pemerintah Indonesia memang nekad membangun proyek itu tanpa melalui kajian komprehensif, baik tentang prioritas maupun dampaknya. Obsesi kepada modal asing tidak jauh dari praktek "menjual negara dan bangsa". (Farid Gaban)

Rabu, 26 Agustus 2015

Kontra

Pada Pilpres 2009, dalam sebuah kampanye pasangan Jusuf Kalla-Wiranto (JK-Win) di Sumatera, saya lupa persisnya, ditangkap seseorang yang menyebarkan buletin berisi 'black campaign' atas pasangan SBY-Boediono. Setelah ditelisik, penyebar itu ternyata bukan berasal dari tim kampanye JK-Wiranto, sebagaimana yang otomatis akan dikira oleh kebanyakan orang, tapi dari sebuah lembaga konsultan politik terkenal yang justru menukangi kampanye SBY-Boediono sendiri.

Trik Menjaring Klik

Perilaku nyampah media online hari ini adalah bencana jurnalisme yang dipelihara perusahaan media, disuburkan oleh klik warga, dan dimaklumi tanpa rasa bersalah oleh wartawan itu sendiri: "namanya juga media online". Kita bisa melenyapkannya pelan-pelan: jangan klik dan sebar berita sampah! Kalau ingin sebar untuk kepentingan dikritisi, lebih baik screen capture, lalu sebar. Jangan berikan klik! (Roy Thaniago)

Dollar

Kapas yang ditanam dan dipintal sendiri di Boti, sagu dan padi ladang yang dikonsumsi orang-orang Malind Deq dan Tobelo, atau minyak kelapa yang dibuat sendiri oleh petani kopra di Galela.

Selasa, 25 Agustus 2015

Solidaritas Komunitas

Hal yang kerap saya temui saat melintasi sebuah kota atau daerah adalah menjamurnya komunitas fotografi, videografi, action camera, bahkan drone.

Senin, 24 Agustus 2015

Hikayat

Siang ini tiba-tiba jadi teringat sebuah pantun Minang. "Dahulu sarung gadubang // kini menjadi sarung golok // dahulu tuanku nan tabilang // kini menjadi olok-olok."

Jumat, 21 Agustus 2015

Fabel Kepongahan

"Jika ayam disuruh mengembik, itu adalah bentuk kesewenang-wenangan. Kecuali, ayamnya dilatih menjadi kambing dulu, sesudah itu baru sah ayam disuruh mengembik. Kalau sesudah dilatih begitu masih juga tak bisa mengembik, secara moral buaya boleh menjadikan ayam tadi sebagai santapannya.

Kamis, 20 Agustus 2015

Diskresi

Kita makin prihatin dengan polisi yang terus mrepet, meski argumen hukumnya sudah dikuliti banyak pihak. Bahkan sampai website Setkab. Meski menurut saya ini agak berlebihan. Kecuali ini ‪#‎kode‬ bahwa Negara sedang mempertimbangkan meletakkan polisi di bawah Kemendagri seperti halnya TNI dan Kemenhan. Seperti lazimnya di banyak negara.

Kamis, 13 Agustus 2015

Bintang Mahaputra

Bagaimana bisa orang yang harus bertanggung jawab pada penyalahgunaan frekuensi publik dengan menerapkan jurnalisme partisan selama Pemilu 2014 seperti Surya Paloh, justru diberi Bintang Mahaputra sebagai "Tokoh Pers Nasional"?

Kamis, 06 Agustus 2015

Tulisan

Kenapa saya peringatkan Goenawan Mohamad agar belajar seni penulisan tingkat dasar? Karena tulisan-tulisannya, entah yang dikira puisi, entah yang dikira esai, "esai" ilmiah maupun catatan pinggir, menunjukkan kelemahan-kelemahan elementer seni penulisan dan supaya kalian, generasi muda sastra, bangsa ini, tak jadi binatang. (Nuruddin Asyhadie)